Anggota Pansus Soroti Kebutuhan Gedung Sekolah Baru di Wilayah Moyo
Sumbawa – Anggota Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kabupaten Sumbawa, Muhammad Taufiq, menyuarakan aspirasi masyarakat terkait mendesaknya kebutuhan gedung sekolah baru di wilayah Moyo. Hal ini dipicu oleh pesatnya pembangunan perumahan (BTN) dan tingginya angka kelahiran, yang menyebabkan lonjakan jumlah peserta didik di kawasan tersebut.
Dalam rapat pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Sumbawa tahun anggaran 2024, yang digelar Rabu, 9 April 2025, Muhammad Taufiq menyoroti alokasi anggaran belanja tanah dan dana pendidikan yang dinilai belum menjawab kebutuhan mendasar masyarakat akan fasilitas pendidikan.
“Sejak 2022, kami terus memantau ketersediaan gedung sekolah, khususnya di wilayah Moyo Utara, Moyo Hilir, hingga kawasan Simpang Boak – Moyo Mekar. Di daerah ini tumbuh banyak perumahan, sementara angka kelahiran juga terus meningkat. Kami berkali-kali turun ke lapangan dan menyerap aspirasi warga yang menginginkan adanya pembangunan SD baru. Dalam dokumen ini tercantum anggaran belanja tanah sebesar Rp2,4 miliar. Pertanyaannya, bagaimana realisasi anggaran tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk pembangunan gedung sekolah yang layak? Kami harap Pemerintah Daerah memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini,” tegas Taufiq.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa, Sudarli, S.Pt., M.Si., menjelaskan bahwa alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan umumnya bersifat spesifik dan langsung menyasar sekolah yang telah ditentukan, terutama untuk kegiatan rehabilitasi gedung.
Selain itu, Sudarli juga mengungkapkan permasalahan lain terkait jumlah rombongan belajar (rombel) yang melebihi kapasitas ruang kelas di sejumlah SD. Hal ini diperparah oleh perubahan aturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), yang menyebabkan tidak semua siswa terdata dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan berisiko tidak mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Kami mengakui kebutuhan ruang kelas baru sangat mendesak dan sudah menjadi perhatian utama dalam perencanaan ke depan. Dinas Dikbud berkomitmen untuk menjadikan pembangunan ruang kelas baru sebagai skala prioritas, demi menjamin akses dan mutu pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat,” jelasnya.