Alwan Hidayat, S.Pd.I., N.LP
Tokoh Muda Selatan
Pelajaran dari Sang Guru: Menutup Pintu dengan Kebijaksanaan
Ada petuah sederhana namun kaya makna dari seorang guru: “Jika kau menutup pintu, jangan terlalu keras agar mudah kau buka kembali.” Ungkapan ini jauh melampaui gambaran sebuah pintu kayu atau besi. Ia adalah metafora yang halus tentang hubungan, kesempatan, dan keputusan dalam perjalanan hidup.
Dalam dinamika kehidupan, kita sering dihadapkan pada momen untuk mengakhiri sebuah bab—baik itu persahabatan, kerja sama, atau peluang yang pernah singgah. Namun, cara kita menutup bab tersebut akan menentukan apakah suatu saat jalan itu masih bisa kita lalui kembali. Menutup dengan amarah, dendam, atau kata-kata yang melukai sama saja dengan mengunci pintu rapat-rapat, memasang palang besi, lalu membuang kuncinya. Sebaliknya, menutup dengan tenang dan bijaksana membuat pintu itu tetap bisa terbuka ketika keadaan berubah.
Petuah ini mengajarkan satu hal mendasar: jangan biarkan ego dan emosi sesaat menghapus kemungkinan masa depan. Hidup adalah rangkaian putaran tak terduga—sesuatu yang pernah kita tinggalkan bisa saja menjadi hal yang paling kita butuhkan di masa mendatang.
Kebijaksanaan sejati bukan hanya terletak pada keberanian memutuskan apa yang harus diakhiri, tetapi juga pada kehalusan cara kita menutupnya.
CEO:NEX Media
Mulyadi,S.Pd.,C.IJ.,C.PW.,C.PS.,C.HL
