Kecerdasan Butuh Sedikit “Bodoh Amat” - NEX MEDIA

Rabu, 26 Februari 2025

Kecerdasan Butuh Sedikit “Bodoh Amat”


Di era informasi yang serba cepat ini, kita sering kali dihadapkan pada berbagai tuntutan dan tekanan sosial. Setiap hari, ada saja hal yang bisa mengganggu ketenangan—mulai dari opini orang lain, ekspektasi lingkungan, hingga tekanan untuk selalu tampil sempurna. Terlalu peka terhadap semua itu justru bisa menjadi beban yang melelahkan secara mental.

Di sinilah sikap “bodoh amat” menjadi penting. Bukan berarti kita benar-benar acuh tak acuh terhadap sekitar, melainkan kita belajar memilah mana yang patut diperhatikan dan mana yang sebaiknya diabaikan. Fokus pada hal-hal esensial adalah kunci agar energi dan pikiran tidak terkuras untuk hal yang tidak penting.

Menjadi cerdas tidak hanya soal kemampuan berpikir kritis atau memiliki wawasan luas, tetapi juga soal kecerdasan emosional dalam mengelola respons terhadap berbagai situasi. Jika kita terlalu peduli dengan semua hal, kita akan mudah terjebak dalam overthinking, kecemasan, dan bahkan kelelahan mental. Sebaliknya, jika kita terlalu abai, kita bisa kehilangan empati dan arah dalam hidup.

Maka, keseimbangan adalah kuncinya. Tahu kapan harus peduli dan kapan harus cuek. Belajar untuk tidak selalu mengambil hati semua hal, terutama yang di luar kendali kita, adalah bentuk kebijaksanaan dalam menjalani hidup. Karena pada akhirnya, kecerdasan sejati bukan hanya soal memahami dunia, tetapi juga tentang bagaimana kita menyikapinya dengan bijak

Mulyadi,S.Pd,C.IJ,C.PW,C.PS,C.HL

.

Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done