Sumbawa — Malam itu, Masjid At-Taqwa di Desa Sampe, Kecamatan Rhee, tak sekadar menjadi tempat ibadah. Ia menjelma rumah harapan, tempat warga berkumpul, bukan hanya untuk bersujud kepada-Nya, tetapi juga untuk menyambut kepedulian yang nyata.
Dari kejauhan, sinar rembulan merayap perlahan di antara atap-atap rumah, seakan ikut menyaksikan momentum istimewa: kehadiran Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, dalam Safari Ramadhan, Sabtu (22/3/2025).
Bersama rombongan pejabat daerah, Wabup tak sekadar datang membawa program, tetapi juga janji bahwa pemerintah tidak hanya melihat dari jauh. Pemerintah ada, mendengar, dan bertindak.
Pesan yang Menggetarkan
Dalam sambutannya, suara Wabup bergetar saat menegaskan bahwa tidak boleh ada anak yang putus sekolah karena biaya, tidak boleh ada warga yang kesulitan mengakses layanan kesehatan.
"Pemerintah hadir untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Ini bukan sekadar kewajiban, tapi amanah yang harus kami jaga," ucapnya.
Beberapa warga mengangguk pelan, sebagian lainnya tampak menunduk, seolah menyembunyikan perasaan yang bercampur antara harapan dan keharuan.
Tak berhenti di situ, Wabup juga mengingatkan pentingnya merawat alam—sebuah pesan yang begitu relevan bagi masyarakat Rhee yang hidup dari pertanian.
"Kelestarian lingkungan adalah investasi bagi anak-cucu kita. Jika kita menjaga tanah ini, maka ia akan menjaga kita," tambahnya.
Ramadhan sebagai Madrasah Jiwa
Kehangatan malam itu semakin terasa saat Ustaz Syamsuddin, Q.H., menyampaikan tausiyahnya. Suaranya yang tenang namun tegas menggema di dalam masjid, menembus dinding-dinding hati.
"Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus. Ia adalah sekolah jiwa, tempat kita belajar menjadi manusia yang lebih baik, lebih sabar, dan lebih peduli," ujarnya.
Beberapa jemaah terlihat menyeka sudut mata. Ada sesuatu dalam kata-kata itu yang menyentuh, mengingatkan mereka bahwa ibadah bukan hanya ritual, tetapi juga soal kepedulian dan cinta kasih.
Bantuan yang Lebih dari Sekadar Angka
Kepedulian itu pun hadir dalam bentuk nyata:
✅ Rp 15.000.000 untuk pembangunan Masjid At-Taqwa, Desa Sampe.
✅ Rp 10.000.000 untuk pembangunan Masjid Nurul Iman, Desa Luk.
✅ Paket Berkah dari Baznas untuk para pengurus masjid.
✅ Bantuan Al-Qur'an dari Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa.
Seorang lelaki paruh baya, yang duduk di saf depan, tak kuasa menahan air mata saat menerima bantuan. Baginya, ini bukan hanya angka, melainkan bukti bahwa ada yang peduli.
Malam itu, bukan hanya lampu-lampu masjid yang menerangi Desa Sampe. Ada cahaya lain yang menyala—cahaya kepedulian, kehangatan, dan harapan.
Penulis:myd