Taqwa sebagai Predikat Tertinggi di Hadapan Allah - NEX MEDIA

Sabtu, 01 Maret 2025

Taqwa sebagai Predikat Tertinggi di Hadapan Allah


Bulan Ramadhan adalah gerbang utama menuju ketakwaan, jalan yang mengantarkan seorang hamba kepada derajat tertinggi di sisi Allah SWT.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama dari ibadah puasa di bulan Ramadhan adalah membentuk pribadi yang bertakwa. Di balik kesederhanaan perintah puasa, tersimpan hikmah yang luar biasa bagi siapa saja yang menjalankannya dengan kesungguhan, keikhlasan, dan harapan akan ridha Allah.

Taqwa sebagai Tujuan Puasa

Salah satu poin utama yang mungkin sering luput dari perhatian kita adalah bahwa inti dari ibadah puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, melainkan mencapai tingkat ketakwaan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW, dijelaskan bahwa puasa yang diwajibkan adalah puasa Ramadhan, yaitu menahan diri dari makan, minum, serta segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Tanpa pemahaman dan praktik yang jelas, hakikat ketakwaan akan sulit dicapai.

Kesinambungan Ibadah Puasa Lintas Generasi

Allah SWT juga menjelaskan bahwa kewajiban berpuasa tidak hanya diperintahkan kepada umat Islam saat ini, tetapi juga kepada umat-umat sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya kesinambungan nilai ibadah lintas generasi yang telah menjadi bagian dari peradaban manusia.

Agar nilai-nilai ini tetap terjaga, diperlukan suatu sistem, norma, dan aturan yang dapat diterapkan oleh generasi berikutnya. Dalam Islam, sistem tersebut telah ditetapkan melalui Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW, yang memberikan panduan jelas dalam menjalankan ibadah puasa dan mencapai ketakwaan.

Ilmu sebagai Jalan Menuju Taqwa

Kewajiban puasa, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah: 183, ditujukan kepada orang-orang yang beriman, bukan kepada seluruh umat manusia atau sekadar kaum Muslimin secara umum. Hal ini menunjukkan bahwa hanya orang-orang yang memiliki keimanan yang dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar.

Keimanan yang kokoh tidak dapat dipisahkan dari ilmu. Allah SWT berfirman:

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (QS. Al-Mujadilah: 11)

Ilmu adalah kunci bagi seseorang untuk memahami agama, memberdayakan potensi dirinya, serta menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran. Dari ilmu lahirlah norma dan nilai, yang pada akhirnya membawa seseorang menuju ketakwaan.

Ketakwaan sebagai Standar Kemuliaan

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT juga menegaskan bahwa ukuran kemuliaan manusia di sisi-Nya bukanlah berdasarkan keturunan, ras, atau kebangsaan, melainkan tingkat ketakwaannya.

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti." (QS. Al-Hujurat: 13)

Ayat ini mengajarkan bahwa manusia diciptakan berbeda-beda bukan untuk saling membanggakan diri atau merasa lebih tinggi dari yang lain, tetapi untuk saling mengenal dan bekerja sama. Kemuliaan seseorang tidak diukur dari status sosial, tetapi dari sejauh mana ia bertakwa kepada Allah SWT.

Kesimpulan

Ramadhan memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya ilmu dalam membentuk tatanan nilai yang mengantarkan manusia kepada ketakwaan. Taqwa bukan sekadar sebuah konsep, tetapi sebuah kondisi spiritual yang terus-menerus dibangun melalui ilmu, ibadah, dan akhlak yang baik.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya."

Semoga kita semua dapat memanfaatkan momentum Ramadhan ini untuk meningkatkan ketakwaan kita, sehingga memperoleh kemuliaan di sisi Allah SWT.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Alwan Hidayat, S.Pd.I., NL.P
Wakil Ketua PC. IKA PMII Sumbawa



Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done