BUPATI–WABUP SUMBAWA: MANGAN BAREMA BUKTI HARMONI PEMIMPIN & RAKYAT DALAM BINGKAI TRADISI
Sumbawa, 24 Juli 2025 — Pemerintah Kabupaten Sumbawa menunjukkan komitmen kuat dalam merawat tradisi dan kearifan lokal melalui kehadiran langsung Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., dan Wakil Bupati Drs. H. Mohamad Ansori, dalam ritual adat Mangan Barema yang digelar di Desa Tatede, Kecamatan Lopok. Didampingi jajaran Forkopimda, OPD, tokoh masyarakat, dan ratusan warga, kegiatan ini berlangsung khidmat dalam balutan kebersamaan dan semangat budaya.
Dalam sambutannya, Bupati Jarot menegaskan bahwa Mangan Barema bukan sekadar seremoni warisan, melainkan refleksi mendalam atas relasi harmonis antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini adalah bentuk syukur kolektif atas hasil panen dan kehidupan selama setahun terakhir, sekaligus forum kebudayaan yang memperkuat kohesi sosial di tengah masyarakat.
“Tradisi seperti ini adalah kekuatan yang menyatukan. Di balik setiap piring yang dihidangkan bersama, ada nilai solidaritas, ada sejarah komunitas, dan ada pesan peradaban yang tidak boleh putus dari generasi ke generasi,” ungkap Bupati.
Ia juga menyoroti pentingnya mengadaptasi tradisi ke dalam konteks kekinian agar tetap relevan dan bermanfaat dalam proses pembangunan. “Contoh nyata transformasi budaya adalah Nuja Rame, yang kini tidak hanya menjadi bentuk gotong royong saat hajatan keluarga, tapi telah berkembang menjadi gerakan sosial membangun fasilitas publik. Ini bukti bahwa kearifan lokal memiliki daya hidup dan kontribusi konkret dalam pembangunan daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Drs. H. Mohamad Ansori menyampaikan bahwa Mangan Barema menjadi ruang perjumpaan antara masyarakat dengan pemerintah secara langsung, tanpa sekat birokratis. “Kehadiran kami bukan sekadar memenuhi undangan, tapi sebagai manifestasi komitmen untuk terus mendengarkan suara rakyat dan menyatu dengan denyut kehidupan mereka,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumbawa mendorong pendekatan pembangunan yang tidak semata bertumpu pada aspek fisik dan ekonomi, tetapi juga menempatkan nilai budaya sebagai fondasi yang memperkuat karakter daerah dan memperhalus relasi sosial.
Dalam kesempatan tersebut, tokoh masyarakat Desa Tatede mengapresiasi kepedulian dan kehadiran pemerintah daerah yang dinilai sebagai bentuk penghargaan terhadap tradisi lokal. Ia berharap dukungan terhadap pelestarian budaya terus ditingkatkan melalui kebijakan, fasilitasi, dan program-program konkret yang menyentuh langsung komunitas adat.
Acara kemudian ditutup dengan prosesi makan bersama di tanah lapang desa, sebagai simbol kesetaraan, penghormatan, dan kebersamaan antarwarga tanpa memandang status sosial. Dalam suasana yang hangat, sederhana namun penuh makna, semangat gotong royong dan nilai-nilai leluhur kembali diteguhkan sebagai pondasi peradaban Sumbawa ke depan.
Dengan menjadikan tradisi seperti Mangan Barema sebagai bagian integral dari strategi pembangunan, Pemerintah Kabupaten Sumbawa menegaskan bahwa pembangunan sejati adalah yang tumbuh dari akar budaya sendiri—yang tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun jiwa, karakter, dan solidaritas sosial masyarakatnya.
CEO:NEX MEDIA
Mulyadi,S.Pd.,C.IJ.,C.PW.,C.PS.,C.HL