Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kekuasaan, Lupa, dan Hukum Sejarah. Oleh: Movid, S.AP — Tokoh Muda Kecamatan Labuhan Badas

Minggu, 07 September 2025 | September 07, 2025 WIB Last Updated 2025-09-07T07:55:15Z
Kekuasaan, Lupa, dan Hukum Sejarah

Oleh: Movid, S.AP — Tokoh Muda Kecamatan Labuhan Badas

Kekuasaan adalah amanah, bukan milik pribadi. Namun sejarah berulang kali menunjukkan bagaimana amanah itu berubah menjadi ilusi keabadian. Dari peradaban besar seperti Romawi, kerajaan-kerajaan Nusantara, hingga rezim modern, semua tumbang ketika penguasa terjebak pada lupa—lupa pada batas, lupa pada janji, dan lupa pada rakyat yang memberi mandat.

Kursi jabatan sering dianggap abadi, padahal ia hanya sementara. Tidak ada posisi yang kekal, tidak ada kekuasaan yang selamanya kokoh. Yang membuatnya runtuh bukan serangan besar dari luar, melainkan keropos dari dalam—kesombongan, kelalaian, dan amnesia sejarah.

Ketika Diam Bukan Berarti Takut

Di tengah masyarakat, diam sering disalahartikan sebagai takut atau kalah. Padahal diam bisa menjadi strategi: mencatat, menyusun kekuatan, atau menunggu momentum. Sejarah membuktikan, banyak perubahan besar lahir dari mereka yang sabar dalam diam sebelum akhirnya bangkit.

Karenanya, jangan pernah menganggap rakyat tidak peduli. Mereka melihat, mereka menimbang, mereka menyimpan catatan. Pada waktunya, catatan itu akan menjelma menjadi penilaian yang menentukan nasib pemimpin di mata sejarah.

Hukum Alam dan Jalan Keadilan

Keadilan mungkin datang perlahan, tetapi ia tidak pernah absen. Seperti hukum alam, ia selalu menemukan jalannya. Dalam ungkapan lokal Samawa: Lamin puin rabua boke nosi loya tu gerik, ada waya tiup leng angin, gugir diri si—daun yang busuk akan gugur dengan sendirinya, meski hanya disentuh angin pelan.

Itulah hukum sejarah: kekuasaan yang pongah akhirnya runtuh oleh kelemahan dirinya sendiri.

Pesan untuk Pemimpin

Bagi para pemimpin yang hari ini masih duduk di kursi empuk kekuasaan, penting untuk merenung. Jangan biarkan jabatan menjadi jerat yang menipu diri sendiri. Ingatlah, rakyat mungkin diam, tetapi mereka tidak buta. Mereka menilai dan mencatat, lalu sejarah akan memilih siapa yang layak diingat, dan siapa yang layak dilupakan.

CEO:NEX Media 
Mulyadi,S.Pd.,C.IJ.,C.PW.,C.PS.,C.HL
×
Berita Terbaru Update