Tiga Ruas Jalan Lingkar Selatan Dikerjakan Agustus 2025, Bupati Jarot Dorong Transformasi Desa Agrowisata
Sumbawa Besar, 7 Juli 2025 – Pemerintah Kabupaten Sumbawa terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur kawasan terpencil. Hal ini tercermin dalam rapat koordinasi lanjutan yang dipimpin langsung oleh Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., pada Senin pagi (7/7), di Ruang Rapat Hasan Usman, Kantor Bupati Sumbawa.
Agenda utama rapat tersebut membahas kesiapan pelaksanaan proyek strategis pembangunan jalan Inpres Daerah yang akan dimulai pada Agustus 2025, mencakup tiga ruas vital di wilayah lingkar selatan Kabupaten Sumbawa, yakni Batudulang–Tepal, Tepal–Batu Rotok, dan Lenangguar–Teladan.
Ruas Batudulang–Tepal, dengan total panjang 27,4 kilometer, telah tertangani sepanjang 18,7 kilometer dan direncanakan akan dilanjutkan sepanjang 8,7 kilometer. Sementara itu, ruas Tepal–Batu Rotok akan dibangun sepanjang 11 kilometer, termasuk enam unit jembatan yang akan menopang konektivitas antarwilayah. Sedangkan ruas Lenangguar–Teladan, yang memiliki panjang 7,4 kilometer, sudah tertangani 1,6 kilometer dan sisanya menjadi fokus lanjutan. Seluruh proyek ini diproyeksikan menelan anggaran sebesar Rp329 miliar.
Dalam arahannya, Bupati H. Jarot menyampaikan apresiasi atas sinergi lintas sektor yang terjalin, mulai dari perangkat daerah, camat, hingga kepala desa. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan pengawasan partisipatif dari masyarakat untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana.
“Ini adalah proyek yang saya impikan sejak awal. Saya akan kawal secara serius agar tidak ada hambatan dalam pelaksanaannya. Saya minta camat, kepala desa, dan seluruh elemen masyarakat ikut mengawasi jalannya proyek ini,” tegas Bupati Jarot.
Lebih dari sekadar membangun jalan, Bupati Jarot menegaskan bahwa peningkatan infrastruktur ini menjadi fondasi penting dalam mewujudkan transformasi kawasan dataran tinggi sebagai desa agrowisata yang tangguh dan produktif. Dalam visi lima tahunnya, ia berkomitmen mengembangkan komoditas unggulan seperti durian, alpukat, dan kopi dengan pendekatan budidaya berbasis potensi lokal.
“Kita akan sulap desa-desa di dataran tinggi menjadi pusat agrowisata yang mandiri dan berdaya saing. Infrastruktur menjadi pintu masuknya, ekonomi lokal akan menyusul tumbuh,” pungkasnya optimis.
Langkah ini tidak hanya memperkuat konektivitas dan distribusi hasil pertanian, namun juga membuka jalan bagi akselerasi pembangunan ekonomi berbasis potensi wilayah yang selama ini terisolasi secara fisik. Pemerintah Kabupaten Sumbawa berharap, melalui infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan, keadilan pembangunan dapat dirasakan hingga pelosok negeri.
CEO:NEX MEDIA
Mulyadi,S.Pd,C.IJ,C.PW,C.PS,C.HL